Sangkal putung

Sabtu, 13 September 20140 komentar

Perkembangan ilmu kedokteran khususnya di Indonesia semakin pesat. Banyak kasus pasien dapat diatasi dengan baik. Hal ini cukup membanggakan bangsa.
Tetapi kemodernan tersebut tidak lepas dari sejarahnya waktu masih tradisional. Khusus masalah tulang.  Tulang patah misalnya.  Jika dalam ilmu kedokteran modern maka kemungkinan besar perlakuannya adalah  operasi, pasang pen, dan digif. Jika sudah dinyatakan nyambung dan sembuh, maka operasi lagi ambil pen.
Tidak jauh beda jika kasus patah tulang ditangani secara tradisional, yang lebih terkenal dengan istilah “sangkal putung”.  Dalam dunia sangkal putung, mereka berprinsip bahwa jika tulang yang patah sudah disambungkan kembali maka dengan sendirinya lambat laun tulang tersebut akan nyambung kembali.  Hanya saja ada beberapa perbedaan antara operasi modern dengan sangkal putung yaitu :
  1. Jika di kedokteran ada operasi, maka di sangkal putung tidak ada operasi.
  2. Di sangkal putung tradisional kebanyakan tidak ada bius. Jadi pasien mulai dari awal dibetulkan tulangnya tetap merasakan sakit.
  3. Jika di kedokteran modern setelah operasi dipasang pen dan gif, maka di sangkal putung tidak ada pen, hanya dipasang papan kayu sesuai ukuran dan diikatkan pada bagian yang sakit (dipres kayu), jika yang sakit tangan dan kaki. Jika badan yang sakit, maka dipasang “bengkung”.
  4. Perawatan di sangkal putung tiap hari dipijit/diurut untuk membetulkan sambungan tulang dan memperlancar aliran darah. Ada juga obat kimia tetapi terserah si pasien.
  5. Biaya di sangkal putung jauh lebih murah daripada pengobatan modern.  

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : d'java hipnotis | d'java herbal | d'java supranatural
Jepara © 2014. Djava Terapi - Hasan CI Inspirator
Email hasanhipno@gmail.com Facebook Hasan CI inspirator
Blog lamaku abdi holistik medika